Berawal Dari Mapala

shares |

Awalnya aku tidak tau seperti apa rasanya mendaki gunung itu. Melewati jalan setapak demi setapak, merasakan dinginya hawa pegunungan. Berdiri diatas mega-mega, dan terkadang berselimut dengan tebalnya kabut pegunungan. Namun kini aku mulai ketagihan rasa itu. Sebuah petualangan yang penuh dengan perjuangan. Sebuah petualangan yang penuh dengan cerita.


Tahun 2012 adalah awal dari semua itu. Sebuah organisasi pecinta alam di salah satu Universitas di Yogyakarta adalah yang memperkenalkanku. Awalnya hanya iseng-iseng saja, karena tertarik dengan keindahan lukisan alam dari layar laptop temanku. Setelah melakukan pendaftaran kami yang berjumlah 10 orang melaksanakan tahap pertama dalam keanggotaan mapala tersebut yaitu pendidikan dasar. Tak ada didalam benaku sebelumnya bahwa tahap pertama ini harus dilalui dengan cukup keras. Kami harus bertahan di alam selama satu minggu tanpa ada tenda dan bekal yang terpadas. Ranting-ranting pohon serta daun ilalang menjadi atap perlindunganku dari lebatnya hujan kala itu. Tak ada segenggam beras sekalipun hanya ada satu bungkus roti tawar, 2 buah kentang, 5 mie instan serta 3 botol air mineral itupun untuk satu kelompok yang jumlahnya 5 orang. Hari demi hari kami lalui melawan ganasnya sang alam. 

Meskipun begitu berat tapi itulah yang membuatku seperti ini. Setelah serangkaian pendidikan dasar usai, para calon anggota mapala tersebut harus melalui tahapan kedua yakni pendidikan lanjut. Namun dari sepuluh orang tadi hanya menyisakan 4 orang saja yang bertahan. Lainya memilih untuk tidak bertahan termasuk saya sendiri. Meskipun hanya sebentar saja saya belajar tentang bagaimana hidup dialam tapi itu sudah memberikan banyak bekal untuku. Beberapa bulan kemudian saya mengikuti pendakian massal di gunung merapi. Pada pendakian pertama ini terbilang sukses, alhamdulliah bisa sampai dipuncak gunung merapi dan ditambah lagi menikmati moment sunrise dari pasar bubrah. Pendakian pertama tersebut ternyata justru membuatku ketagihan untuk melakukan pendakian di gunung-gunung lainya. 

Mungkin bagi yang belum pernah mendaki, bertanya-tanya sebenarnya apasih yang didapatkan dari mendaki gunung? Mungkin aku tak bisa menjawabnya tapi kamu bisa mendapatkan jawabanya ketika kamu sendiri berada di puncak gunung. Dan ketika dipuncak gunung itulah kamu akan tau bahwa ternyata masih banyak gunung-gunung lainya yang perlu didaki. . dan sampai saat ini baru 4 gunung saja yang pernah saya daki yakni gunung merapi, merbabu, lawu dan terakhir semeru. Dan dalam waktu dekat ini berencana melakukan pendakian di gunung rinjani..

Related Posts